Apakah Bitcoin Masih Berpotensi Reli di Tengah Ketidakpastian Ekonomi?
- Keuangan
- January 14, 2025
- No Comment
- 1
Pasar kripto kembali diuji dengan penurunan harga Bitcoin ke level $96 ribu, setelah sempat mencatatkan kenaikan di atas $100 ribu. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap inflasi di Amerika Serikat (AS) yang dapat memengaruhi kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Tidak hanya Bitcoin, aset kripto lainnya seperti DOGE, AVAX, LINK, DOT, dan UNI juga mengalami koreksi lebih dari 10% dalam 24 jam terakhir.
Penurunan ini sejalan dengan pelemahan di pasar saham AS. Indeks Nasdaq Composite turun 1,9%, dengan sektor teknologi menjadi yang paling terdampak. Saham Nvidia, misalnya, merosot lebih dari 6% meskipun perusahaan memiliki rencana besar di sektor AI. Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS naik ke level 4,7%, mencerminkan ekspektasi pasar terhadap kemungkinan perubahan arah kebijakan The Fed.
Apa yang Memicu Kekhawatiran Pasar?
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa inflasi masih menjadi ancaman. Aktivitas sektor jasa di AS meningkat, tetapi biaya input juga naik signifikan. Indeks harga yang dibayarkan dalam laporan ISM melonjak ke level tertinggi sejak Februari 2023, menegaskan tekanan inflasi yang masih kuat. Selain itu, defisit perdagangan AS melebar dan rekrutmen tenaga kerja menurun, meski lowongan pekerjaan meningkat.
Menurut Fahmi Almuttaqin, analis dari Reku, data ini menjadi indikasi bahwa The Fed mungkin akan menahan penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC akhir bulan ini. Hal ini menciptakan tantangan bagi pasar, terutama bagi investor yang berharap pada kebijakan moneter yang lebih longgar.
Harapan Baru di Tengah Ketidakpastian
Meski demikian, ada potensi katalis positif yang dapat mengubah sentimen pasar. Data inflasi CPI AS yang akan dirilis pada 15 Januari menjadi faktor kunci. Jika inflasi menunjukkan perlambatan, pasar kripto dan saham bisa kembali reli. Selain itu, pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS pada 20 Januari membawa harapan adanya kebijakan pro-kripto yang dapat mendukung kenaikan harga.
Fahmi menyarankan investor untuk tetap berhati-hati dan disiplin. Melalui fitur di platform seperti Reku, investor dapat memanfaatkan diversifikasi investasi di aset kripto blue-chip serta mendapatkan analisis saham yang mudah dipahami. “Di tengah tantangan ini, peluang tetap ada bagi investor yang mampu memanfaatkan informasi secara optimal,” tutup Fahmi.